Rabu, 20 Oktober 2010

ketika Zainab patah hati

oh..nasib..
kadang gue merasa seperti zainab yang ditolak bang doel.
bang doel yang lebih memilih mencintai sarah (yang lipstiknya lebih menor) ketimbang zainab yang cuma sibuk di kursus menjahit. sarah yang rumahnya gedongan ketimbang zainab yang rumahnya di kampung, sarah yang punya mobil BMW ketimbang zainab yang kemana-mana cuma jalan kaki.
ok.. ok.. mungkin dibalik itu semua, ada alasan yang lebih penting kenapa bang doel milih sarah, mungkin bng doel lebih mendapatkan chemistry kalo sama sarah, dan mungkin juga sarah lebih berani untuk mengekspresikan perasaannya ketimbang zainab yang cuma bisa mendem cintanya diantara lapisan-lapisan kapuk bantalnya sembari menangis dan memandangi foto bang doel yang bertahi lalat besar di hidungnya. zainab cuma bisa memendam cintanya sendirian di kamarnya, dan sehabis menangis biasanya dia menyisir rambut. sedangkan gue, sehabis menangis biasanya langsung menyisir bulu ketek yang sudah sangat lebat dan tak terurus.
mungkin gue memang ditakdirkan menjadi zainab yang jatuh cinta sendirian di kamarnya sembari menggambar sang pujaan hati. hanya dengan menggambar, ya hanya dengan menggambar.. seolah-olah zainab merasa bahwa cintanyalah yang paling dalam. dan ketika bang doel memilih sarah, zainab seolah tak bisa menggambar lagi. huhuhuhu.. cihhh,.. mamam tuh bang doel!

1 komentar:

Ratih Purnamasari mengatakan...

MI,, pliss mi... bang doel itu tahi lalet gedenya di dagu.. bukan di hidung.. emangnya dia Sogi Extravaganza..?!